Mendoa dengan cinta
Pagi yang sedikit ‘grusa grusu’
atau terburu mana kala saya melihat kalender dan menemukan fakta bahwa hari ini
tanggal 3 Agustus 2012 . Maklum , ketika di rumah rasa – rasanya saya memang
selalu lupa hari dan tanggal . Dan 3 Agustus saya memiliki janji untuk mengisi
mentoring di minggu ini , sedang materi belum saya siapkan . tak perlu babibu
lagi , saya bergegas menuju rak buku
besar milik ummi abi , berharap ada bahan yang cocok untuk mengisi mentoring
sore nanti .
Selesai membajak banyak buku ,
dan belum menemukan materi yang nempel dihati akhirnya harapan terakhir tertuju
pada modem . browsing materi dengan sembarang mengetik key word . benar –
benar bingung mencari materi . saya
menulis beberapa key word seperti , mutiara iman , tafsir al-fajr , menata hati
, dsb sayangnya semua itu belum terasa cocok untuk disampaikan ke adek – adek .
sampai akhirnya saya mengetik kata , “doa untuk yang jauh” dan jeng jeng....
saya menemukan artikel yang mengingatkan saya pada keutamaan doa .
Kita mungkin sudah mengetahui
tentang beragam cara untuk terkabulnya doa kita . sebagaimana yang telah
diajarkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Berusaha berdoa pada
waktu dan tempat yang tepat, ini mungkin yang sering kita lakukan. Seperti saat
sepertiga malam terakhir, setelah shalat fardhu, diantara adzan dan iqamah dan
di hari Jumat dan banyak lagi . Namun , terkadang kita melupakan sebuah saat
yang bagi saya adalah saat terindah doa kita terkabul . yaitu mana kala kita mendoakan saudara kita
tanpa sepengetahuan orang tersebut . indah bukan ? betapa doa yang kita
panjatkan adalah cermin keikhlasan hati .
teringat akan sebuah hadist :
“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama
muslim) tanpa diketahui olehnya adalah mustajab. Di atas kepalanya (orang yang
berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan
kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan,
‘Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.” (HR. Ahmad)
Bayangkan , ketika kita menyebut
nama saudara , sahabat dan kerabat kita dalam doa , allah mengirimkan
malaikatnya spesial untuk mengamini doa kita . dan doa yang kita panjatkan pun
akan kembali kepada kita . membayangkan disebuah masjid dengan langit –
langitnya adalah sayap para malaikat yang sedang mengamini masing – masing
jama’ah .. merinding ! bagaimana tidak indah agama islam ini , Allah memberi
kebaikan doa mana kala kita berempati kepada teman dan sahabat kita .
Saya teringat sebuah cerita yang
saya baca , Ibnul Jauzy dalam kitabnya Shifatus Shafwah menuturkan biografi
singkat Ath-Thayyib bin Ismail atau lebih dikenal dengan sebutan Abu Hamdun.
Beliau memiliki sebuah kertas dimana disitu tertuliskan 300 nama sahabt –
sahabat beliau . lalu apa hubungannya selembar kertas dengan doa ? . kertas
tersebut terlihat lusuh karena setiap malam abu Hamdun membaca satu persatu
nama yang ada dan dilanjutkan dengan mendoakan kesemua nama . hingga suatu
malam abu Hamdun tertidur dalam keadaan belum mendoakan teman – teman beliau .
dan dalam tidurnya abu Hamdun bermimpi didetangi oleh seseorang dan berkata ,
“abu Hamdun .. mengapa engkau belum menyalakan lampumu ?’’ . dan ia segera
terbangun dan mendoakan ke – 300 temannya .
Dan kembali , kisah abu Hamdun
tersebut menampar hati saya , ketika abu Hamdun setiap malam sebelum tidurnya
menyisihkan waktu untuk mendoakan kesemua orang terdekat dengan ikhlas . lantas
sebanyak apa doa yang saya lantunkan untuk orang – orang yang mencintai dan
saya cintai ? sekali lagi .. doa tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan
adalah sebaik – baik doa . dimana cinta , rindu dan keikhlasan tercermin dalam
sebait doa dan dengung “amin” para malaikat .
Wallahu a’lam bi showab .. Semoga
Allah menghilangkan dari diri kita penyakit ghil (dengki) yang bisa menghalangi
timbulnya sifat cinta dan kasih sayang kepada kaum muslimin. Sehingga kita
tidak perlu merasa gengsi dan berat hati jika harus melantunkan doa untuk
kebaikan dan kesuksesan saudara kita sesama muslim. Karena sejatinya dengan
mendoakan mereka berarti kita telah mendoakan diri kita sendiri.