Menghitung hari menuju hari yang
ditunggu, hati rasanya berdebar – debar menanti beliau, calon suami mengucap
akad, mengucap janji setianya. Masih lama memang, kisaran bulan, namun itu
sudah cukup untuk membuat saya dag dig dug untuk terus memantaskan diri menjadi seorang istri, mendampingi beliau.
Pernikahan, seperti yang sudah banyak ustad sampaikan dalam
setiap kajian munakahat, merupakan sarana untuk beribadah secara utuh.
“Apabila
seorang hamba menikah maka telah sempurna separuh agamanya, maka takutlah
kepada Allah SWT untuk separuh sisanya”
(HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman).
Perasaan tenang, tenteram, nyaman atau disebut sebagai sakinah, muncul
setelah menikah. Tuhan memberikan perasaan tersebut kepada laki-laki dan
perempuan yang melaksanakan pernikahan dengan proses yang baik dan benar.
Sekadar penyaluran hasrat biologis tanpa menikah, tidak akan bisa memberikan
perasaan ketenangan dalam jiwa manusia.
Beberapa kali saya bertanya
kepada ibu saya tentang keraguan untuk menikah diusia terlalu belia ini, dan
entah bagaimana ceritanya, ibu yang berkali – kali bilang untuk menikahnya
nanti saja setelah umur cukup justru sangat mendukung “pernikahan dini” ini.
Usia saya baru memasuki 21 tahun. Bagi sebagian orang, usia tersebut memang sudah cukup untuk menikah. Namun, dikeluarga besar saya, usia untuk menikah adalah usia diatas 24 tahun. Berkali – kali bertanya ke ibu apakah saya sudah cukup siap untuk menikah, dan ibu saya menjawab “ setiap orang akan lebih didewasakanoleh pernikahan. Sampai umur berapapun orang akan tetap menjadi pribadi egois jika belum menikah. Usia 21 adalah usia awal, secara fisik dan psikis pantas untuk menikah. But up to you honey, karena setiap keputusan selalu ada resiko dan ciri orang dewasa adalah siap bertanggungjawab pada resiko dan tidak melemparkan kepada orang lain” (ini salah SMS ibu saya).
Usia saya baru memasuki 21 tahun. Bagi sebagian orang, usia tersebut memang sudah cukup untuk menikah. Namun, dikeluarga besar saya, usia untuk menikah adalah usia diatas 24 tahun. Berkali – kali bertanya ke ibu apakah saya sudah cukup siap untuk menikah, dan ibu saya menjawab “ setiap orang akan lebih didewasakanoleh pernikahan. Sampai umur berapapun orang akan tetap menjadi pribadi egois jika belum menikah. Usia 21 adalah usia awal, secara fisik dan psikis pantas untuk menikah. But up to you honey, karena setiap keputusan selalu ada resiko dan ciri orang dewasa adalah siap bertanggungjawab pada resiko dan tidak melemparkan kepada orang lain” (ini salah SMS ibu saya).
Sembari membaca banyak artikel
dan buku-buku munakahat, saya memantapkan hati saya untuk yakin bahwa menikah
diusia muda adalah keputusan yang baik. Di umur awal dua puluh ini, idealisme
masih tinggi, dan dengan dinikahi oleh lelaki yang memiliki idealisme yang
sejalan dengan kita, maka idealisme tersebut akan bertahan, tidak tumbang oleh
kejamnya kehidupan. Dan nantinya akan
lahir anak – anak yang bukan sekedar anak biologis, namun juga anak ideologis. Bukankah
salah satu tujuan menikah adalah memberikan
jalan bagi kelanjutan generasi yang siap membangun peradaban masa depan ?.
Saya jelas percaya calon suami saya
adalah orang yang baik, yang taat beragama, yang memiliki ideologis sejalan
dengan saya, yang memiliki visi misi pernikahan yang bukan sekedar untuk
menyatukan cinta, yang memiliki semangat dakwah tinggi, dan dari keluarga yang
baik. Karenanya, rencana pernikahan ini membuat saya mengejar ketertinggalan
saya dalam banyak hal, terutama soal ibadah.
Dan semoga Allah melancarkan jalan
masa depan ini, menjadikan kami keluarga sakinah mawaddah wa rahmah..
Oia, rasanya setelah menikah nanti
saya ingin membuat review tentang gedung – gedung pernikahan deh. Karena,
pengalaman saya saat ini, mencari info gedung untuk pernikahan beserta info
harganya itu sangat susah. Silahkan cek google, pasti tidak ada yang
meng-update info tersebut. Bagi orang-orang yang letak rumahnya dipinggir jalan
protokol, melangsungkan resepsi di rumah dan memotong setengah jalan untuk
didirikan tenda resepsi rasanya hal yang mustahil. Info daftar gedung beserta
harganya di daerah jogja agaknya menjadi hal yang sangat dibutuhkan untuk saat
ini. Menikah oooh menikah..... banyak hal yang harus saya siapkan, dan ada
Allah yang akan terus membantu dan menjadikan semangat saya menyiapkan ini
semua. Selamat sibuk menyiapkan pernak pernik rumah tangga zulfa sayang :D