Tuesday, December 03, 2013

AYO MAKSIMALKAN KAKI KITA

Standard



   
   Hari ini hari selasa , hari yang selalu menyenangkan bagi saya . tidak ada jadwal kuliah memang , namun sejumlah agenda selalu sesak mengantri di hari ini . seperti waktu – waktu subuh lainnya , usai sholat subuh dan membaca quran  biasanya saya merebahkan diri diatas sajadah sembari menatap langit – langit kamar yang ada tempelan stiker lightnya dan memikirkan agenda hari ini , mengingat – ingat apa saja yang perlu dibawa , disiapkan , dan dikerjaan . kali ini saya memiliki waktu kosong dari subuh hingga pukul 09.00 pagi . cukup panjang untuk berbelanja ke pasar Kranggan dan memasak bubur manado untuk sarapan .

       
Saya mulai berjalan dari depan gang kosan , JL C Simanjuntak  (mirota kampus ke selatan) kemudian pertigaan Mc donald belok kanan ke arah tugu dan sampailah ke pasar Kranggan dengan berjalan kaki . sampai didepan pasar Kranggan , tiba – tiba saya enggan untuk berhenti berjalan . bagaikan Forrest Gump , tokoh dalam film dengan judul sama dengan tokoh utamanya saya terus berjalan hingga per-empat-an SMP 6 ( Jl. Monjali) saya memutuskan lurus ke utara . berjalan luruuus di Jl Monjali hingga tiba di per-tiga-an  jembatan teknik . karena perut mulai lapar saya memilih belok ke arah jembatan teknik ( niat awalnya saya ingin berjalan melintas Jl. Monjali kemudian lewat ring road dan menuju Jakal ). Dan dari jembatan teknik tentusaja lurus ke timur menuju pasca sarjana , RS Sardjito dan pulang menuju kosan kembali . jika dibayangkan saja .. memang terlihat cukup jauh . tapi justru saya merasa perjalanan saya cepat sekali. Hanya butuh waktu 1 jam untuk berjalan berkeliling tersebut.

       
Banyak sekali hikmah berjalan pagi ini . termasuk melihat seorang kakek mendorong kereta bayi didepan Hotel Tentrem sembari menyuapi bubur ke Manda –cucunya . mudah saja untuk memulai obrolan dengan sang kakek berambut putih tersebut , sapa saja cucunya dengan riang “ adek.. duh lucunya..” dan mulailah bincang – bincang singkat . sayapun meneruskan perjalanan dan melihat banyak tempat makan yang recommended .  saya menyadari bahwa , dengan berjalan , kita bisa jauh lebih peka dengan sekeliling kita . Jujur saja , saya sudah ratusan kali melintas di jalan monjali , namun baru pagi ini saya berjalanan kaki dan bisa melihat pinggiran jalanan dengan seksama . melihat banyak gundukan sampah di jembatan teknik . padahal tak jauh dari situ , mungkin hanya 20M dari jembatan teknik ada TPS yang cukup besar . mengamati warung mana yang pukul setengah tujuh pagi sudah menggeliat mencari rizki , warung mana yang masih tertutup menanti matahari agak lebih siang untuk mencari rizkinya .

        Indah sekali perjalanan pagi ini , terimakasih untuk ummiku yang membuat kebijakan baru dirumah “minggu sarapan diluar” , jadi mulai minggu lalu umi mengharuskan saya dan semua adek – adek untuk jalan – jalan pagi bersama . rute yang cukup jauh namun di penghujung kami boleh mencari tempat makan untuk sarapan . pada intinya umi hanya ingin kami lebih sering berkumpul dan berolahraga . dan berjalan kaki adalah pilihan yang menyenangkan . dan itu menginspirasiku untuk menggunakan kaki lebih dari yang biasanya .

       
Ayo mahasiswa , berjalanlah ! , seperti salah satu unsur muwashofat tarbiyah yaitu berbadan sehat dan kuat . luangkan waktumu untuk berjalan berkeliling sembari amati sekeliling , dan kau akan menemukan banyak hal untuk di benahi . yuk maksimalkan kerja kaki kita ? istirahatkan motor barang sehari dua hari . :)


SEMANGAT BERAKTIFITAS SAHABAT
 

Wednesday, July 17, 2013

puisi terbaik (sepanjang masa)

Standard


saya mengenal puisi bisa jadi sejak dalam kandungan ..
ibu saya lulusan Sastra Indonesia dan sangat gemar berpuisi . teringat pengalaman saya mengikuiti lomba membaca puisi pada saat duduk dibangku kanak - kanak .
Lomba tahunan tingkat kabupaten yang akhirnya meloloskan saya menuju tingkat provinsi . Ajang lomba anak - anak yang kalau tidak salah dulu bernama "Festival Anak Sholeh" atau FAS .
dari lomba itulah saya senang membaca - baca puisi pun membuat puisi saya sendiri .
dari sekian banyak pengarang puisi , saya sangat menyukai SSD atau Sapardi Djoko Damono .
puisi - puisinya lantang dan sangat romantis .
 dan diantara sekian banyak puisi , bagi saya , puisi yang paling juara adalah tiga puisi ini , :

Aku Ingin
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Pada Suatu Hari Nanti
Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.

Pada suatu hari nanti,
Suaraku tak terdengar lagi,
Tapi di antara larik-larik sajak ini.

Kau akan tetap kusiasati,
Pada suatu hari nanti,
Impianku pun tak dikenal lagi,
Namun di sela-sela huruf sajak ini,
Kau tak akan letih-letihnya kucari.

Sihir Hujan
Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
-- swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.

Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
- - menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh
waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan.


syahdu kan.... ? selamat menikmati indahnya sore ini ^_^

Thursday, April 18, 2013

UKHUWAH DI PUNCAK PURBA

Standard


AKU DAN ANGIN DIPUNCAK GUNUNG PURBA

Siang ini ada yang tak biasa . Usai terburu mengerjakan tugas kelompok , saya menyiapkan air minum bekal untuk perjalanan panjang menuju Gunung Purba , Gunungkidul . Agenda hari ini adalah menemani sahabat saya , Izzatun Nafsi survei tempat  untuk family gathering organisasi kami , JAVA .  tentu saja kami tidak berdua , ada Syaifun dan Azzam adik tingkat kami .
Perjalanan ini terasa menyenangkan karena untuk pertama kalinya saya melakukan perjalanan Jogja – Gunungkidul dengan penuh cerita . Izza membonceng saya , hasilnya sepanjang jalan banyak cerita yang kami kupas . saya memang selalu merasa senang memboncengkan sahabat saya yang satu itu . bahasa gaulnya loe ngerti gue bangeeeet . karena memang Izza sangat faham cara saya mengendarai motor yang sedikit gila dan diantara para akhwat , sepertin
ya Izza lah yang paling kalem diajak mbalap .
Setelah perjalanan ramai nan panjang tersebut , sampailah kami diloket Gunung Purba. Oia sebelumnya kami menyempatkan diri sholat dimushola yang sepi didekat sana . karcis sudah digenggaman tangan , saatnya kita naik gunung yang pada awalnya saya meremehkannya . bagaimana tidak , dari awal pendakian saja kami sudah bisa melihat puncaknya . “ah.. sipil ..” batin saya waktu itu .
Baru beberapa tangga panjang terlampaui saya sudah tersengal sengal . sesak nafas dan beberapa kali menguap tanpa sebab . biasanya ketika saya menguap tiba – tiba tanpa rasa kantuk dan saya memaksakan untuk tetap kerja keras , pasti saya pingsan . dan ketika saya menguap untuk ketika kalinya , saya memutuskan untuk berhenti . bahkan sejujurnya saya pada waktu itu memutuskan untuk mencukupkan pendakian . keajaiban datang melalui semangat yang teman teman saya berikan , 3 orang motivator dadakan . dan terpecut semangat saya ketika mereka menunggui saya mengumpulkan oksigen dan tenaga untuk melanjutkan perjalanan .

Tibalah kami di pos satu . dari sana kami sudah bisa melihat kota jogja dan puluhan menara pemancar . Syaif mengajak kami duduk di pos satu untuk mengatur nafas dan syuro (rapat) . begitulah aktivis , mau dimanapun tempatnya .. agenda syuro’ tidak pernah terlewat . disanalah saya mulai mengasihani diri saya sendiri . Azzam , adik tingkat yang juga adik kelas saya saat SMP beberapa kali berceletuk ,  “masa anak TS (tapak suci) naik segini aja udah nyerah? Katanya sabuk biru??”  .  atau “merbabu aja sampai lah giliran yang bukit kok ga sampai ?” .
Saya termenung , ada yang salah dalam diri saya . saya sangat memahami stamina saya dulu . dan sangat terkejut ketika saya mendapati diri saya sangat ringkih sekarang . dulu , di SMA saya menjali pelatih pencak silat , tentu saja saya sangat doyan berolah-raga . bahkan diakhir tahun masa SMA saya , setiap sore saya lari sejauh 2 KM dan rutin . sekarang , mungkin jarak 250 meter saya sudah terengah engah . saya sangat menjaga berat badan antara 49 – 50 di zaman SMA karena jika lomba pencak silat saya berada di kelas D yang tidak boleh kurang dari 49 dan tidak lebih dr 51 KG . sekarang ? . ah alibi saya kuat memang , saya sudah mengundurkan diri menjadi pengajar pencak silat . bahkan ketika diminta baik – baik saya justru menolak mentah – mentah untuk mengajar . saya sudah kalem , alasan saya . dan sepertinya alasan itulah yang menyebabkan saya kehilangan stamina saya . “ saya sudah kalem” kalimat ini membuat saya jarang lari , jarang senam dan jarang renang lagi . mungkin di tahun awal perkuliahan saya masih rutin berenang , hampir seminggu sekali saya selalu menyempatkan diri untuk renang . semester 4 ini.. saya belum pernah olahraga. Dan itu parah..
Oia , malah curhat jauh ke masa lalu , setelah lama melamun mengasihani diri sendiri , rapat dipending di pos dua . kami melanjutkan perjalanan dan saya benar – benar mengatur pola nafas saya . berazam untuk tidak banyak mengeluh dan trus memotivasi diri untuk menggerakkan kaki .
Di pos dua, pemandangan yang kami dapat semakin Indah , dan ditambah dengan semilir angin dan titik titk air . di pos dua memang turun hujan yang cukup membuat tanah basah dan licin . saya dan Izza melirik sepatu crocs palsu milik kami . O..o.. bahaya ini, sepertinya kami akan banyak terpeleset nanti . setelah jam tangan menunjukkan pukul 5 sore dan hujan sudah cukup reda kami melanjutkan perjalanan . sedikit lagi sampai puncak , kami yakin itu . benar saja , medan yang kami tempuh semakin sulit dan licin . hingga melewati pos 3 kami belum terpeleset .
Tibalah kami pada satu tanjakan panjang dan sangat licin , bayangkan saja , Syaif yang memakai sepatu kets saja terpeleset . dengan konsentrasi dan tetap  memotivasi diri saya melangkah naik . dan selamat tanpa terpleset . pemandangan menarik dan seru Izza hadirkan disini . dia berkali – kali terpleset . lebih dari 10 kali dia mencium lumpur , give up. Saat seperti inilah ukhuwah indah tercipta . Syaif , sebagai leader perjalanan kali ini berusaha menarik izza dengan kemejanya yang ia lepas hingga menjadi sarana menarik Izza , saya menyumbangkan sepatu saya untuk Izza pakai . Azzam menyemangati . beberapa kali masih terjatuh dan Izza akhirnya berhasil mencapai jalan berikutnya . perjalanan menuju puncak tinggal sedikit lagi , setelah melewati tangga kayu yang super licin dan gamis lebar saya yang sedikit nyerimpet – nyerimpet .. sampailah kita dipuncak  Gunung Purba. Sepi , hanya ada sepasang manusia, cowok cewek yang sepertinya terusik oleh kedatangan 4 makhluk langka ini . dan benar saja , beberapa saat kemudian sepasang kekasih tersebut turun . Angin puncak sangat semilir , semi badai tepatnya . kuenceeeeeenge poooool... kami mengambil nafas sejenak dan memutuskn untuk segera turun karena Syaif , leader kami katanya punya firasat buruk – ah sandiwara ..


Perjalanan turun gunung kami lebih seru lagi , saya yang bermata minus sangat butuh cahaya untuk melangkah , izza yang masih saja terpeleset meski jalanan tidak licin dan Syaif yang rabun senja . hanya azzam yang sepertinya mendingan . kami tidak membawa senter padahal hutan sudah gulita , hanya ada penerangan dari senter hape . kami mengatur posisi , Azzam sebagai orang yang paling normal dan “sehat” menjadi leader memimpin didepan dengan memegang senter yang diarahkan kebelakang , saya tepat dibelakang dia karena mata saya sangat butuh cahaya , izza yang memakai jilbab terang dibelakang saya agar Syaif yang rabun senja tetap bisa melihat . bayangkan saja betapa anehnya perjalanan turun kami . kesasar ? wah jelas .. kami sempat kebingungan jalan turun . hanya Azzam yang bisa diharapkan untuk mencari dan membuat keputusan mana jalan yang benar , kamu sudah disable. Hhaha
Perjalanan turun yang heboh akhirnya usai juga diparkiran bawah , tepat didepan loket gunung purba , disini barulah Izza terlihat paling keren , berlumpur – lumpur . agaknya Izza yang paling menikmati perjalanan ini . kami pulang ke Jogja segera setelah tiba di bawah . dan setelah makan , kami menuju kos masing – masing .
Banyak pelajaran yang saya dapatkan hari ini , tentang bagaimana ukhuwah dapat terjalin kapanpun dimanapun dan dengan siapapun selama fikroh kita sama , tujuan kita sama . untuk dakwah ..
Dan , pesan saya .. rajinlah berolahraga sepenuh apapun jadwal kegiatan organisasi kita . karena olahraga sangat penting untuk stamina kita . stamina mengarungi lautan samudra dakwaah. Cailaa.....

 dan akhirnya ... terimakasih JAVA untuk pertemuanku dengan orang - orang hebat seperti mereka .