Thursday, April 16, 2015

POTATO MASH AND CHICKEN OYSTER SAUCE

Standard
Ceritanya, dari kapan hari pengen banget masak masakan itali yang ala ala Pastagio (Salah satu tempat makan kece di Jogja). Mumpung euphoria jadi istri masih meletup letup dan pengen banget menyenangkan dan mengenyangkan perut suami tercinta, akhirnya semalam  berjam-jamlah saya surfing di google demi mencari masakan mana yang paling pas untuk saya masak (saya : amateur) :p .

Setelah keluar masuk situs web, akhirnya jatuhlah saya pada pilihan “Potato Mashed” hahaha, kentang dikukus/dioven/direbus habis itu ditumbuk doank mah sipiil, pas banget habis belanja kentang sekilo belum diapa – apakan juga. Tinggal bingung lauknya untuk mendampingi potato mashed apa ya ?

Lirik kulkas, isinya ada ayam sama lemon doank (duh... -_-). Niat hati pengen masak Ayam saos mentega atau ayam maryland eh eh eh bumbunya ga punya semuaaa, disitu kadang saya merasa sedih haha. Karena sudah malam dan suami masih pergi ngisi pengajian ibu ibu (otomatis ga bisa belanja ke Indogrosir) akhirnya setelah mengingat-ingat ada saos tiram dan saos ABC di dapur diputuskan untuk masak ayam saos tiram. Italian mix asian? Why not!
Resep pertama :

POTATO MASHED




Bahan :
-          1 Kg Kentang

Bumbu :
-          Garam
-          Lada
-          2 Sdm Mentega
-     3 Sdm Susu cair plain

Cara Memasak :

-          Kupas kentang dengan bersih
-          Kukus/Oven/Rebus kentang (sesuai selera yang penting si kentang bisa empuk) ±20 Menit hingga matang.
-          Angkat kentang dan siapkan wadah yang besar untuk menghaluskan kentang.
-          Haluskan kentang dengan sendok, taburi garam, lada sesuai selera
-     Tambahkan susu cair  dan mentega selagi panas.
-          Aduk hingga halus dan rata. Sajikan


Opsi : Saat menghaluskan kentang panas, bisa juga ditambahkan kuning telur mentah dan keju. Panas dari kentang akan mematangkan telur.

Resep Kedua :

AYAM SAOS TIRAM


Bahan :

-          ¼ Kg Ayam
-          3 Sdm air lemon
-          Garam
-          Lada
-          3 Siung Bawang putih
-          Minyak untuk menggoreng ayam

Bahan Saos :

-          5 Sdm Saos tiram
-          3 Sdm Saos (boleh tomat boleh extra hot)
-          3 buah Cabai merah dan hijau
-          1 buah Bawang Bombai iris tipis
-          3 siung bawang putih cincang
-          3 Sdm Mentega untuk menumis
-          Gula
-          Garam
-          Lada
-          ± 125 ml Air

Cara memasak:

-          Ayam dicuci bersih dan dipotong dadu
-          Lumuri ayam dengan 3 siung bawang putih yang telah dihaluskan, air perasan lemon, garam dan lada secukupnya
-          Diamkan 10 menit hingga bumbu meresap
-          Panaskan minyak untuk menggoreng
-          Goreng ayam hingga setengah matang tiriskan.
-          Siapkan wajan masukkan mentega dan tumis cabai, bawang bombai dan bawang putih hingga wangi
-          Masukkan saos tiram dan saos pedas/tomat
-          Tambahkan gula, garam, dan lada secukupnya
-          Masukkan air, aduk
-          Masukkan ayam, kecilkan api dan tunggu hingga mendidih dan bumbu meresap.
-          Sajikan

Nah mudah bukan ? Selamat mencoba ya.. semoga berhasil :D

Behind the story :
Well, sejujurnya masak dua menu dipagi hari sebelum berangkat kerja itu sesuatu yang sangat rempong dan menyita banyak waktu. Sebagai istri pintar (cailaaaa) saya kudu pintar memanfaatkan waktu sebaik baiknya. . Start masak saya jam 5.15 pagi ini, diawali dengan mengeluarkan ayam dari freezer, mengupas kentang, mengukus kentang dsb.. Karena semalam belum sempat keluar beli mentega dan susu akhirnya pagi pagi sehabis subuh saya minta suami membelikan ke indomart, toko yang sudah buka sepagi itu dan terdekat dari rumah meski sebenarnya jaraknya jaoooh.. harus pakai motor dan muter ringroad. Cerobohnya, waktu suami mau berangkat ke indomaret saya cuma  bilang "beli susu putih yang plain ya mas ya" dan lupa titip mentega. Mentega, adalah salah satu bahan penting pembuatan potato mash, agar rasanya lebih creamy dan teksturnya bagus. alhasil, setelah kentang matang saya meminta suami pergi lagi untuk belanja mentega ke indomart yang jauh tadi. untungnya mas mau belikan .. selamat deh kentang kentang tadi. hehe
.. acara memasak selesai tepat pukul 06.30 dan saya belum mandi .. lelah memasak terbayar dengan sajian Potato mash dan ayam saos tiram untuk sarapan, eh eh eh... setelah dimakan, ternyata saya gak begitu doyan potato mash karena creamy banget. Jadi enek sendiri *selera masing - masing sih* .. ambooi... tapi tetep bahagiaa :D


Terimakasih suamiku untuk  perjuangan membeli susu dan mentega tadi pagi.. I love you so much.., muah muah ..

 *Gambar nyomot dari google karena pagi tadi ga sempat foto - foto, tapi mirip mirip lah yaa..

Friday, March 20, 2015

TIPS MENGAWALI PERNIKAHAN

Standard
Pernikahan adalah sebuah momen dimana seorang pria berkomitmen dengan seorang wanita untuk  hidup bersama, membina sebuah keluarga yang diharapkan bisa sakinah mawadah wa rahmah. Tidak mudah mengawali pernikahan, karena ada dua otak, dua pemikiran yang kemudian menjadi seiya sekata. Perbedaan pola pikir dan kebiasaan hidup sering kali membuat pasangan muda berselisih paham. Nah, berhubung saya juga pengantin baru, saya akan mencoba share tips tips mengawali pernikahan. Mungkin bisa menjadi bekal dan gambaran teman – teman ketika akan menikah nanti sekaligus menjadi pengingat untuk diri sendiri  :D

1.       CURHATLAH KEPADA PASANGAN, BUKAN YANG LAIN.
Kebanyakan anak perempuan sangat dekat dengan orangtua, terutama Ibu. Saat masih single, Ibu mungkin menjadi tempat curhat segala kondisi mulai dari hal sepele hingga hal penting yang menyangkut masa depan. Terkadang beberapa anak lelaki pun melakukan hal yang sama. Nah, ketika menikah.. kehidupan kita akan berubah, kita memiliki teman curhat baru, memiliki kehidupan pribadi yang terpisah dengan orang tua. Untuk itu, kebiasaan curhat ke Ibu harus diganti menjadi kebiasaan curhat kepada pasangan. Komunikasi yang baik dengan pasangan sangat berpengaruh pada keharmonisan rumah tangga. Meski begitu, tentu kita juga harus tetap berkomunikasi dengan orangtua hanya porsinya dibedakan. Jika dulu segalanya bisa diceritakan ke Ibu, setelah menikah kita harus pintar pintar memilah cerita mana yang bisa diceritakan ke Ibu, dan cerita mana yang cukup di dengar oleh pasangan.

Sebelum menikah, Umi pernah berpesan “ Mbak, nanti kalau sudah menikah.. jangan curhat ke Umi lagi. Curhatlah ke suamimu.. semua keluh kesah disampaikan ke suami, bukan umi lagi. Sebaliknya, sampaikanlah hal hal bahagia ke Umi Abi. Agar Umi Abi tahu bahwa kamu bahagia dan Umi Abi turut bahagia karena melepasmu bersama dengan orang yang tepat”

Kata – kata umi selalu terngiang, hingga setiap kali bercerita ke Umi Abi, saya berusaha untuk menceritakan hal hal baik tentang suami dan hal hal bahagia dalam rumah tangga saya, agar mereka ikut bahagia.

2.       MENIKAH : SIAP MANDIRI
Sebelum menikah, tentu kita harus faham bahwa nantinya, kita bukan lagi menjadi tanggungan orangtua. Menikah artinya siap hidup mandiri atau minimal berusaha mandiri. Banyak pasangan yang saat mengawali pernikahannya dengan gaji pas pasan bahkan ada yang dengan serba kekurangan. Hal tersebut tidak menjadi persoalan selama kita memiliki tekat untuk mandiri. Dengan adanya tekat untuk mandiri, kita berpacu untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan hasil jerih payah sendiri. Jangan sampai setelah menikah, mental kita masih mental bergantung pada orangtua, menjaminkan keluarga pada orangtua. Duh bahaya itu mah,..

Meski begitu, bukan berarti juga orangtua memberikan bantuan harus kita tolak. Terimalah apa yang orangtua berikan, tapi jangan meminta. Mandiri disini adalah berusaha tidak memberatkan orangtua. Kalau bisa justru membantu mengurangi beban orangtua. Terutama jika hidup masih seatap dengan orangtua. Mindsetnya bukan lagi “Nanti minta ibu aja”. Tapi bagaimana caranya kita sedikit demi sedikit menyediakan kebutuhan orangtua. Mulailah dari hal hal kecil seperti membelikan kebutuhan sehari hari, bisa sabun cuci piring, bahan masak, alat masak dsb.

3.       KEBAHAGIAAN ITU DICIPTAKAN OLEH DIRI SENDIRI
Kehidupan itu dihiasi dengan kebahagiaan dan kesedihan, begitu pula dengan pernikahan. Ada kalanya kita sebagai istri merasa sedih atau kecewa dengan  suami, atau bisa jadi sebaliknya. Tapi, fahamilah bahwa rasa sedih atau bahagia itu sesungguhnya diri sendirilah yang menciptakan. Saya pernah merasa sedih ketika suami sering tiba tiba diam, bahkan di awal pernikahan, ketika suami diam saya juga diam diam diam kadang ditambah dengan menangis diam diam. Tapi sesungguhnya bukan diamnya suami yang membuat saya sedih, tapi perasaan bersalah dan menebak nebak kenapa suami diamlah yang kemudian menjadi pemicu rasa sedih itu muncul. Dan setelah tau alasan suami diam bukan karena kesalahan saya, rasa bahagia tiba tiba muncul. Adakalanya disaat keadaan menghimpit, diakhir bulan uang sudah paspasan tapi rasa hati tetap bahagia, itu juga karena saya merasa saya baik baik saja.  Jadi, belajar dari itu, Bahagia itu kita sendiri yang menciptakan. Maka berusahalah kita terlihat bahagia didepan pasangan, selelah, secapek apapun kita.. ciptakan kebahagiaan, dan hilangkan perasaan sedih. Jaga komunikasi agar selalu bahagia.

4.       SAMPAIKAN HAL HAL YANG MENGGANJAL
Banyak hal yang kita tidak ketahui dari pasangan kita diawal pernikahan termasuk kebiasaan kebiasaan pasangan, namun seiring berjalannya waktu kita akan mengetahui dan bisa jadi kita tidak sreg dengan kebiasaan pasangan tersebut. Misalkan, pasangan kita sering berbohong meski hanya bercanda dan kita tidak suka. Maka sampaikanlah langsung dengan baik, atau jika tidak berani dengan bicara langsung, kita bisa menyampaikan dengan berbagai cara lain, misalkan dengan mengirim sms, atau dengan cara lain. Yang penting jangan sampai saat menegur, menyakiti hati pasangan.

Nah, empat dulu tips mengawali rumah tangga dari saya ya... selamat mengarungi samudra kehidupan. Semoga selalu bahagia dan bahagia dan bahagia .

*bukankah menulis itu sama dengan mengingatkan diri sendiri? Maka teruslah menulis :D

Thursday, February 05, 2015

Semangkuk Sarapan Cinta

Standard

Ini adalah hari ke 18 saya menjadi istri dari lelaki gagah bernama Dimastra Rijaluddin Rabbani. Kami menikah pada pertengahan Januari tepatnya tanggal 18 Januari 2015, dan sementara ini masih “nebeng” dirumah Ibu Bapak si Mas. Seperti kebanyakan istri, saya pun pada awalnya takut dan deg – degan bertemu Ibu mertua saya. Banyaknya cerita buruk tentang Ibu mertua versus menantu perempuannya, membuat saya waswas akan seperti apa kehidupan saya nanti setelah menikahdan mengawali pernikahan dengan hidup bersama Ibu mertua.

Hari ketiga setelah pernikahan, saya langsung diboyong suami dari rumah Umi Abi (orangtua saya) di Wonosari Gunungkidul ke rumah Ibu Bapak (orangtua Suami) di Sleman. Diluar dugaan, Ibu mertua yang tadinya saya takuti ternyata sangat baik dan lembut. Bahkan pagi hari pertama saya dirumah Ibu, meskipun malu malu saya sudah bisa ngobrol panjang lebar. Beliau sangat gemar memasak, dan tentu saja bisa memasak apapun ( sayur, lauk, kue kering, kue basah, berbagai macam minuman dsb) dua jempol untuk ibu deh..
 Seminggu pertama saya menjadi istri baru sekali saya memasak sendiri, itupun saat di rumah Umi, selebihnya terutama saat sudah di rumah ibu, saya hanya membantu mengulek atau mengupas bawang brambang sembari mengamati ibu memasak tentunya. Hingga usia pernikahan kami memasuki hari ke 12 dan si Mas tetiba mengabarkan via Whatsapp jika saya sudah punya dapur sendiri, dia memasang kompor gas, membeli regulator dan tabungnya. Perkakas memasak saya yang semula teronggok dikamar pun sudah dia bawa ke dapur. “Sudah bisa masak Nda” kata si Mas. Membaca Whatsapp dari si Mas, rasanya senang bukan main dan mulai sibuk berfikir mau masak apa, belanja dimana, dsb. Semacam ada ruh simbok simbok yang merasuki jiwa (lebay yak :v)

Nah, semenjak itu pula.. saya kemudian rajin ke dapur, terutama pagi hari saat memasak sarapan. Di pagi hari itulah saya memiliki waktu yang panjang untuk sharing dengan Ibu. Banyak hal yang kami obrolkan sembari meracik bumbu masakan masing masing. Pernah suatu pagi kami membahas soal KB, pernah pula soal tingkah polah anak anak jaman sekarang, pernah juga ibu bercerita sembari bernostalgia awal awal pernikahan Ibu Bapak dahulu, dan banyak hal lainnya. Dan tanpa disadari, waktu ngobrol inilah yang menjadi salah satu “Me Time” yang saya senangi, karena bersamaan dengan matangnya sayuran mentah menjadi masakan, begitu pula saya “mematangkan” diri sendiri.

Dan begitulah, obrolan ringan saya dan Ibu mertua setiap pagi menjadi awal yang baik untuk menyambut hari baru. Akhirnya, setelah ngobrol panjang lebar tersajilah semangkuk sarapan cinta untuk suami terkeren sedunia. Senangnya memiliki keluarga baru yang sangat baik. Terimasih Allah, Terimakasih Bapak Ibu :D .
Oia  satu lagi, si Mas adalah anak ketiga dari enam bersaudara. Memiliki dua saudara perempuan dan tiga saudara laki – laki. Kebetulan yang menikah baru Mbak fifi ( Sulung Ibu ) dan si Mas, jadi masih ada 3 “lowongan” menantu putri Ibu dan satu menantu putra. Tertarik?

 *duuh baru sadar kalau belum punya satu pun foto hasil masakan dan foto bareng ibu. ini tidak berarti no pict hoax ya >.<*

Saturday, January 10, 2015

Throwback Lamaran - Pernak Pernik Pernikahan

Standard
Selamat pagi menjelang siang semua J , kurang tujuh hari lagi insyaallah saya akan menikah. Wah hari berlalu dengan sangat cepat ya. Rasanya baru kemarin mulai menulis serial pernak pernik pernikahan dan ditulis H- 64 hari, eh sekarang sudah H-7 awawawww....

Kali ini, izinkan saya "pamer" foto spesial momen lamaran saya. Hari itu, 26 Oktober 2014 serombongan keluarga datang ke rumah sederhana kami, hati yang berdegub kencang dan tatapan mata penuh harap, serta rasa penasaran akan sosok sosok keluarga dari calon pengantin pria mewarnai prosesi lamaran saya. lets see..

sambil menunggu keluarga mas Rijal datang,  saya memakai jilbab pink pemberian mamas :)
antusiasme keluarga besar termasuk Eyang, Ami, Amah, dan Pak RT Pak Dukuh
Ketika Bapak tiba dan berjabat tangan dengan Abi

look ! Pria berbaju putih itu adalah calon suamiku :3
momen dimana Bapak, mewakili Mas Rijal secara baik baik meminta saya menjadi istrinya
Setelah beberapa saat suasana tegang mendera, akhirnya  tawa renyah muncul
Usai acara lamaran, tidak lengkap tanpa adanya makan - makan :)

Dua gadis manis

foto pamungkas : diambil ketika menjelang magrib beberapa saat setelah keluarga mas Rijal pamit pulang

Friday, January 02, 2015

Doaku - Pernak Pernik Pernikahan H-15

Standard
Sebentar lagi, tak lebih dari hitungan hari aku akan menjadi bajumu duhai sang nahkoda,

Maka doaku, semoga Aku menjadi sebuah baju yang layak untuk kau kenakan, yang menutupi auratmu, yang mampu menghangatkanmu, pun melindungimu dari sengatan matahari.. 
Bukan sebuah baju yang tipis dan terawang, yang menampakkan aurat – auratmu ke ramainya kehidupan, Bukan pula baju yang membuatmu tersiksa saat mengenakannya..  Jadikan aku baju ternyaman yang kau miliki...

Sebentar lagi, bahkan kurang dari hitungan bulan aku akan menjadi lahan luas yang kau miliki,
Maka doaku, Semoga Aku menjadi lahan yang hijau dan menyegarkan.. yang dengan senang dan bahagia kau tanam benih benih kebaikan.. yang padanya turun gerimis gerimis kerinduan sepanjang usia..
Bukan sehampar lahan gersang yang kerontang, yang membuatmu harus mengairinya dengan peluh peluh kesengsaraan, bukan pula lahan sengketa yang terlempar lempar hak kepemilikannya.. Jadikan aku lahan yang kau miliki seutuhnya.. sebuah lahan terhijau yang pernah engkau lihat, sebuah lahan yang indah yang akan selalu kau tanami kebaikan..

Sebentar lagi, tak kurang dari dua putaran minggu.. aku akan menjadi taman bermainmu..
Maka doaku, Semoga aku memberimu gelak tawa sepanjang hidupmu.. selayaknya anak kecil yang berbinar melihat sebuah taman bermain.. yang memberikanmu kesenangan dan kebahagiaan, yang padakulah kau akan bermanja – manja, berceloteh panjang diantara hiruk pikuk kehidupan..
Bukan sebuah taman yang terik,  yang melihatnya pun engkau enggan.. Jadikan aku taman bermain yang membawa keceriaan dan kebahagiaan untukmu dan anak anak kelak..

Sebentar lagi, ah bahkan aku sudah melihat hari pernikahan kita tepat dipelupuk mata.. aku akan menjadi teman sejatimu.. Maka doaku, semoga Aku dapat terus menemanimu hingga diujung perjalanan kita.. sebuah syurga yang mulia.. menjadi teman terbaikmu yang dengan nyaman kau bercerita keluh kesahmu.. yang akan menemani langkahmu bahkan hingga diujung tepian dunia..
Bukan menjadi seorang teman yang membuatmu terluka, yang menghambat langkah – langkah besarmu menggapai mimpi masa depan.. jadikan aku seseorang yang menjadi temanmu hingga kapanpun.. hingga terbangun sebuah istana indah milik kita..  


Hari ini, H- 15 sebelum pernikahan kita, Ya Allah jadikanlah pernikahan ini menjadi pernikahan yang Engkau anugrahi cinta kasih sepanjang hayat.. Bimbing kami untuk saling mencintai hanya karenaMu..  Duhai Allah, Terimakasihku...


Ruang Kantor, 2 Januari 2015