Saturday, December 06, 2014

3 Juta Pertama - Pernak Pernik Pernikahan

Standard

H-43 Sebelum Pernikahan Kami.


Hari ini saya menulis dengan judul yang cukup aneh menurut saya. Ini tentang uang dari penghasilan saya dan calon suami.  Saat ini calon suami menjadi tenaga pengajar/guru di dua sekolah berbeda dan saya menjadi seorang karyawan disebuah rumah sakit swasta yang sedang berkembang.
                Kami mengawali pernikahan kami dengan penghasilan kurang lebih tiga juta  perbulan. Bukan penghasilan yang besar namun cukup untuk hidup kami berdua dan sesekali rekreasi.  Saya sangat percaya bahwa Allah akan melipatgandakan rezeki, baik berupa harta atau anak – anak yang akan lahir ditengah tengah keluarga kami nanti. Dan jujur saja, saya sangat penasaran bagaimana Allah nanti akan memberikan kejutan kejutan rezeki bagi orang yang menikah untuk menyempurnakan agamaNya.

                Satu jaminan dari Allah, "ada tiga golongan yang semuanya wajib bagi Alloh untuk menolongnya. Pertama, seorang yang berjihad di jalan Allah. Kedua, seorang yang menikah dengan niat menjaga diri dari kemaksiatan. Ketiga, seorang Hamba sahaya mukatab yang ingin melunasi dirinya agar bisa merdeka" Hadits Hasan riwayat Imam Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah

                Dalam buku "Baarakallaahu laka" Karya Salim A. Fillah disebutkan, secara umum ada 5 hal yang harus dipersiapkan untuk menghadapi pernikahan :
-          Persiapan Ruhiyah (spiritual)
Ini meliputi kesiapan mental, kesiapan untuk bertanggung jawab, berbagi, dan berlapang dada. Juga kesiapan untuk bisa sabar dan syukur dalam menghadapi semua masalah.

-          Persiapan 'Ilmiyah (Ilmu/Intelektual)
Ini juga sangat penting, ketika pernikahan berlangsung ada beberapa "Fiqh" yang harus dipelajari. Seperti rukun & syarat sah ijab qibul, dll. Juga Ilmu komunikasi dengan pasangan, ilmu ekonomi untuk mencari nafkah, dsb.

-          Persiapan Jasadiyah (Fisik)
Gak lucu kan kalo malam pertama ternyata pengantin pria banyak panunya, he he. Makanya persiapan fisik ini harus diperhatikan sebelum melangsungkan pernikahan. Apalagi dari penyakit-penyakit yang cukup berbahaya bagi kesehatan reproduksi.

-           Persiapan Maadiyah (Materi)
Setidaknya untuk mas kawin, hehe. Tapi perlu juga persiapkan tabungan untuk modal agar cepat mandiri.

-          Persiapan Ijtima'iyyah (Sosial)
Maksudnya, siap untuk bertetangga, siap bagaimana hidup rukun bermasyarakat, dll. Tak kalah pentingnya juga harus ada visi dan misi dakwah di lingkungan masyarakat.



Nah, meskipun ada kesiapan finansial, namun itu bukan satu – satunya indikator siap menikah. Masih mau nikah nunggu mapan dulu ? Ya boleh saja.. Tapi menyegerakan menikah juga mulia lo :). Bukankah akan indah jika kita mengawali sebuah rumah tangga dengan berkembang bersama ?  Yuk Nikah !

Hari ini saya mencatat penghasilan saya dan calon suami untuk mengawali pernikahan, cinta dalam tiga juta. Tak sabar menuliskan kelipatan kelipatan keajaiban yang siap Allah beri :D

0 komentar:

Post a Comment